Postingan saya terkait dengan tugas kelompok saya mata kuliah Psikologi Umum. Semoga menambah pengetahuan kalian ya.. 😀
PAPER KELOMPOK
MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM I
DOSEN PENGAJAR : RAHMA FAUZIA,
M.Psi
KELAS : B
KELOMPOK : 7
NAMA MAHASISWA : 1. TAMARISKA
(161301066)
2. ANGEL MULIANA T (1613101074)
3. YUSTIKA RAHMA HASIBUAN (161301092)
4. ASTRI YOULANDA (161301093)
5. IANITA PERANGIN-ANGIN (161301094)
6. PUTRI AMELIA TAMBUNAN (161301109)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pernahkah anda berpikir
apa yang mempengaruhi perilaku manusia yang berasal dari diri sendiri dan
terkadang tidak disadari olehnya. Tentunya kita bertanya-tanya mengapa hal itu
bisa terjadi.
Psikologi mengemban peranan
yang makin penting dalam memecahkan masalah manusia sehingga mempengaruhi
hampir semua aspek kehidupan, sejalan dengan semakin kompleksnya masyarakat. Dalam
ilmu psikologi kita juga mempelajari syaraf yang mempengaruhi hormon dalam
pemikiran, tingkah laku, dan sifat
manusia. Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai
fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya
hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik. Hormon mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ
lain dalam tubuh mahluk hidup. Fungsi hormon dalam tubuh adalah sebagai
pengatur metabolisme,
pertumbuhan, dan perkembangan reproduksi. Di sisi lain, hormon juga berperan
dalam menanggapi stress dan tingkah laku sehingga
menimbulkan pola dan model tertentu. Bagaimanakah pengaruh hormon pada tingkah
laku manusia? Maka tugas ini diharapkan dapat menjelaskan bagaimana pengaruh
hormon terhadap tingkah laku manusia.
B.
Fokus Masalah
Paper
ini mengajak bagaimana kita mengetahui sistem hormon yang merupakan zat kimia dapat mempengaruhi tingkah laku.
Berikut ini adalah
beberapa gagasan untuk memahami fokus paper ini:
1.
Apa
itu hormon?
2.
Apakah
jenis- jenis hormon yang mempengaruhi tingkah laku manusia?
3.
Apa
pengaruh hormon terhadap psikologi manusia?
ISI
A. Pengertian
Hormon
Hormon adalah zat kimia yang
bersirkulasi melalui darah dan meregulasi fungsi atau pertumbuhan badan.
Menurut wikipedia Hormon berasal (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan")
adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi hormon. Hormon merupakan zat
kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur serangkaian
fungsi yang berhubungan dengan kehidupan termasuk pertumbuhan dan pengembangan,
metabolisme, reproduksi, penuaan, emosi dan tingkah laku.
B. Jenis-jenis
hormon
Hormon
dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:
1.
Hormon-hormon
dari asam amino misalnya tiroksin, triodotironin, adrenalin dan noradrenalin.
2.
Hormon-hormon
peptida dan ptotein, misalnya paratiroid, hormon pertumbuhan, insulin dan
glukagon.
3.
Hormon-hormon
steroid, misalnya kortikosteroid dan hormon kelamin (andogen, estrogen dan
progesteron).
Pada
tubuh manusia kelenjar endokrin dibedakan menjadi beberapa macam yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pineal, pankreas
dan kelamin. Setiap kelenjar memiliki letak fungsi dan hormon yang
bermacam-macam.
1.
Kelanjar
Hipotalamus
Hipotalamus menerima
informasi dari sistem saraf melalui tubuh dan bagian otak, kemudian mengatur
sistem endokrin untuk menanggapi kondisi lingkungan. Hormon yang dikeluarkan
hipotalamus merupakan sekresi dari sel-sel neurosekretori.
2.
Kelenjar
Hipofisis
Kelenjar hipofisis
dinamakan juga master of gland karena hormon yang dihasilkan hopofisis akan
memengaruhi pengeluaran hormon lain.
a. Hipofisis Anterior
Hipofisis anterior menghasilkan hormon somatotrofin
(GH= Growth Hormone), adrenotrofin, gonadotrofin (FSH= Follicle Stimulating
Hormone), Luteinizing Hormone (LH), tritrofin dan prolaktin (PRL= Lactogen
Hormone). Somatotrofin disebut juga hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan akan
mempengaruhi perpanjangan tulang yaitu mengaktifkan pembentukan sel-sel tulang
pada cakram epifisis.
b. Hipofisis Intermediet
Hipofisis intermediet pada manusia sudah tidak
menghasilkan hormon, tetapi pada hewan tertentu, seperti bunglon, berfungsi mengatur
pigmentasi pada proses perubahan warna.
c. Hipofisis Posterior
Hipofisis posterior menghasilkan Antidiuratic
Hormone (ADH) dan oksitosin. ADH berperan dalam proses reabsorbsi air dan
garam-garam mineral pada tubulus kontorti pada nefron.
3.
Kelenjar
Gondok (Glandula Tiroidea)
Kelenjar tiroid terdapat
pada leher. Kelenjar gondok banyak mengandung pembuluh darah, menghasilkan
hormon tiroksin, triiodotironin dan hormon kalsitonin. Hormon tiroksin berperan
dalam mengatur metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Hal ini berkaitan erat
dengan proses oksidasi dalam tubuh, penyediaan energi, produksi panas,
pertumbuhan, kematangan mental, serta pengaturan distribusi air dan garam
mineral.
4.
Kelenjar
Gondok (Glandula Paratiroidea)
Kelenjar anak gondok
menghasilkan Parathyroid Hormone (PTH) yang berfungsi meningkatkan kardar
kalsium dalam darah dan fosfat. Jika terjadi kelebihan hormon paratiroid dalam
tubuh akan menyebabkan tulang menjadi rapuh, gigi kropos, menderita kencing
batu atau arteriosklerosis. Hipofungsi hormon paratiroid akan menyebabkan
kelainan-kelainan seperti kelamahan pada tulang otot, sakit pada tulang, kadar
kalsium dalam darah meningkat, atau dapat juga patah tulang spontan dan terjadi
tumor pada kelenjar paratiroid.
5.
Kelenjar
Timus
Kelenjar timus hanya
dijumpai pada anank-anak usia dibawah 18 tahun. Kelenjar timus menghasilkan
hormon timosin yang berfungsi merangsang perkembangan dari limfosit yang
berperan dalam kekebalan tubuh.
6.
Kelenjar
Adrenal
Kelenjar adrenal
(kelenjar anak ginjal) berjumlah dua dan terdapat pada bagian atas ginjal.
Kelenjar adrenal ini terbagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan
bagian dalam (medula). Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin)
dan noradrenalin (norapinefrin). Hormon adrenalin disekresikan dibawah
pengendalian sistem saraf simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi
seperti marah dan takut serta dalam keadaan lapar. Pengeluaran yang berlebih
dapat menaikkan tekanan darah untuk melawan shock atau keadaan stress.
7.
Kelenjar
Pinealis (Epifise)
Kelenjar pinealis
terletak didekat otak kecil. Kelenjar ini memiliki ukuran sebesar kacang ercis.
Kelenjar pinealis menghasilkan hormon melatonin yang berfungsi dalam pengaturan
hubungan suhu tubuh dengan tidur. Misalnya, seseorang yang sedang tidur lelap,
jika suhu tubuhnya naik, maka orang itu akan terbangun.
8.
Kelenjar
Pankreas
Kelenjar ini terletak
didekat usus dua belas jari dan hati. Didalam pangkreas terdapat pulau-pulau
langerhans. Pulau-pulau ini mengandung sel-sel endokrin, yaitu sel alfa dan sel
beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi mengubah glikogen
menjadi glukosa sedangkan sel beta menghasilkan hormon insulin yang akan
menimbulkan oenyakit diabetes melitus atau kencing manis. Ciri-cirinya kadar
glukosa dalam urin tinggi, mudah haus dan mudah lelah.
9.
Kelenjar
Kelamin
Kelenjar kelamin pada
pria adalah testis yang menghasilkan hormon tertosteron. Fungsinya adalah
mengontrol ciri kelamin sekunder pada laki-laki, misalnya tumbuh janggut dan
kumis, serta merangsang pematangan sperma. Kelenjar kelamin pada wanita adalah
ovarium yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Fungsi estrogen
adalah berperan dalam proses pembentukan dan pematangan ovum serta mengatur
ciri kelamin sekunder sedangkan progesteron berperan dalam penebalan dinding
rahim (endometrium) agar siap menerima sel telur yang sudah mengalami
pembuahan.
C.
Pengaruh hormon terhadap
perilaku manusia
Hormon
memiliki peranan dalam menanggapi stress dan tingkah laku sehingga menimbulkan
pola dan model tertentu. Dalam kegiatan tubuh hanya sedikit hormon yang diperlukan,
tetapi mempunyai pengaruh yang sangat luas.
Hormon
sangat berpengaruh pada perilaku manusia karena dapat merubah emosi maupun mood
seseorang. Jenis-jenis hormon yaitu :
1. Hormon Serotonin
diproduksi pada saluran pencernaan dan berfungsi mengontrol mood atau suasana
hati, nafsu makan, dan tidur. Kekurangan hormon serotin dapat menyebabkan
kecemasan, tertekan, fobia, pesimistis, gelisah, tidak percaya diri, mudah
marah, gangguan tidur, PMS, sakit kepala, dan sakit punggung.
2. Hormon Adrenalin
berfungsi untuk meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot,
meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan lipid dalam sel
lemak, serta menekan sistem kekebalan. Kekurangan hormon adrenalin dapat
menyebabkan pening, pusing, kelelahan, dan penurunan berat badan.
3. Hormon Dopamin diproduksi
pada ginjal dan hipotalamus dan berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung dan
tekanan darah, menghambat pelepasan prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior.
Kekurangan hormon dopamin dapat menyebabkan tertekan, motivasi rendah,
kesulitan memberikan perhatian dan berkonentrrasi, berpikir lambat, rendah
libido dan impotensi, mudah lelah, berat badan cepat naik, dan mengalami gangguan
tidur.
4. Hormon Insulin diproduksi
pada pankreas dan berfungsi untuk pengambilan glukosa, glikogenesis dan
glikolisis di hati dan otot dari darah. Kekurangan insulin dapat menyebabkan
hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang dapat mengakibatkan penyakit
diabetes melitus. Kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar gula darah sangat
rendah, detak jantung tidak teratur, berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan
berat dan kecemasan.
KESIMPULAN
Manusia
memiliki sifat dan perilaku yang berbeda-beda. Sifat dan perilaku tersebut
dapat diperoleh dari hormon yang berada dalam tubuh manusia. Perbedaan sifat
dan perilaku tersebut tergantung dari pada kadar hormon yang terdapat pada
tubuh manusia tersebut. Dan setiap hormon menimbulkan dampak yang berbeda
antara satu dengan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Karmana, Orman.2006. Biologi
untuk kelas XI SMA. Grafindo
King, A Laura.2010. Psikologi Umum:
Sebuah Pandangan Apresiatif.
Jakarta: Salemba Humanika